Italia Berhasil Bungkam Pertandingan antara Prancis dan Italia yang berlangsung pada 7 September 2024 berakhir dengan kemenangan Italia dengan skor 3-1.
Italia berhasil membalikkan keadaan setelah sebelumnya tertinggal, menunjukkan performa yang mengesankan di matchday 1 League A Grup 2 UEFA Nations League 2024/2025 yang diadakan di Parc des Princes, Paris.
Jalannya Pertandingan Babak Pertama
Pertandingan antara Prancis dan Italia dimulai dengan sangat mendebarkan. Baru 13 detik setelah kick-off, Prancis sudah unggul berkat gol cepat dari Bradley Barcola. Gol ini menjadi catatan penting, karena merupakan gol tercepat dalam sejarah Timnas Prancis.
Setelah tertinggal, Italia tidak kehilangan semangat. Mereka mulai meningkatkan intensitas permainan dan berusaha memperkuat penguasaan bola. Pada menit ke-30, mereka berhasil menyamakan kedudukan melalui Federico Dimarco yang mencetak gol setelah menyelesaikan kerjasama apik dengan Sandro Tonali.
Menjelang akhir babak pertama, kedua tim saling bertukar serangan, tetapi skor 1-1 tetap bertahan hingga turun minum. Prancis memiliki beberapa peluang untuk kembali unggul, namun tidak ada yang berhasil dimanfaatkan.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, dikutip mengenai performa timnya di awal pertandingan. Ia menyatakan bahwa timnya bermain baik dengan melakukan tekanan di awal, tetapi penurunan intensitas di akhir babak pertama membuat Italia dapat memanfaatkan peluang.
Pertandingan Babak Kedua
Masuk ke babak kedua, Italia menunjukkan intensitas permainan yang lebih tinggi. Setelah tertinggal pada babak pertama, mereka bersungguh-sungguh untuk mengejar kemenangan. Italia langsung memberikan tekanan kepada pertahanan Prancis, berusaha menciptakan peluang dan mengubah keadaan.
Italia berhasil memimpin pada menit ke-51 melalui gol dari Davide Frattesi. Penyerang ini mencetak gol setelah menerima assist yang baik dari Mateo Retegui, menaklukkan kiper Prancis, Mike Maignan. Gol ini menjadi momentum bagi Italia untuk terus menekan tim tuan rumah.
Setelah berhasil mencetak gol kedua, Italia tidak berhenti dan terus menambah keunggulan. Giacomo Raspadori berhasil menyarangkan gol ketiga pada menit ke-74 setelah mengecoh William Saliba dan menyontek bola ke dalam gawang. Dengan skore menjadi 3-1, Italia semakin optimis untuk memenangkan pertandingan ini.
Prancis mencoba untuk bangkit dan mengurangi ketertinggalan, menciptakan beberapa peluang untuk mencetak gol. Mereka sempat melakukan serangan berbahaya, tetapi usaha mereka tidak berhasil melalui barisan pertahanan Italia. Penyerangan Prancis masih belum cukup untuk membongkar kekokohan pertahanan Italia.
Dengan tidak ada tambahan gol dari kedua tim, pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Italia. Hasil ini membuat Italia menempati puncak klasemen sementara, bersama Belgia setelah kemenangan atas Israel dengan skor yang sama. Prancis, di sisi lain, harus mempertimbangkan perbaikan di pertandingan selanjutnya setelah gagal meraih poin di laga ini.
Baca Juga: Max Verstappen Mengeluhkan Mobilnya Seperti Truk Monster
Dampak Hasil Pertandingan
Hasil pertandingan antara Prancis dan Italia yang berakhir dengan skor 1-3 memiliki beberapa dampak signifikan bagi kedua tim. Italia tidak hanya meraih kemenangan yang penting, tetapi juga menunjukkan kebangkitan setelah performa kurang memuaskan sebelumnya. Sebaliknya, kekalahan ini menjadi tantangan bagi Prancis untuk meningkatkan kinerja mereka dalam laga-laga mendatang.
Dengan kemenangan ini, Italia kini menduduki puncak klasemen sementara League A Grup 2 UEFA Nations League, bersama Belgia, yang juga meraih kemenangan dengan skor serupa atas Israel. Kemenangan ini sangat berarti bagi Italia, karena mereka kini memiliki basis kepercayaan yang tinggi untuk pertandingan mendatang.
Kemenangan ini tidak hanya memberi tiga poin, tetapi juga meningkatkan moral tim Italia. Setelah melewati masa yang sulit setelah Euro 2024, hasil positif ini memberikan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi. Pemain-pemain seperti Federico Dimarco, Davide Frattesi, dan Giacomo Raspadori menunjukkan performa mengesankan, yang akan menjadi landasan untuk hasil yang lebih baik ke depannya.
Di sisi lain, kekalahan ini menjadi suatu tantangan bagi timnas Prancis, yang perlu mengevaluasi kinerja mereka. Meskipun Prancis sempat unggul dengan gol cepat, kemampuan mereka untuk mempertahankan keunggulan patut dipertanyakan. Pelatih Didier Deschamps dan timnya sekarang harus melakukan analisis mendalam tentang strategi dan konsistensi dalam performa, terutama di bagian lini belakang.
Hasil ini juga dapat memiliki implikasi jangka panjang untuk persaingan di UEFA Nations League. Italia telah membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan tim-tim teratas, sedangkan Prancis harus segera menemukan kembali ritme permainan mereka sebelum terlambat. Kualitas permainan kedua tim ini akan dilihat dalam laga-laga yang akan datang dan dapat mempengaruhi posisi mereka di klasemen lebih jauh lagi.
Kemenangan ini juga berdampak pada reputasi tim Italia di level internasional. Dengan menunjukkan ketangguhan dan kemampuan untuk membalikkan situasi, Italia kini dianggap sebagai salah satu tim yang kuat di Eropa.
Penampilan Tim dan Strategi
Pertandingan antara Prancis dan Italia yang berakhir dengan skor 3-1 menunjukkan perbedaan signifikan dalam penampilan dan strategi kedua tim. Italia, di bawah tangan dingin pelatih Luciano Spalletti, berhasil menerapkan taktik yang brilian, sedangkan Prancis tampak kesulitan menjaga ritme permainan mereka setelah awal yang menjanjikan.
Prancis memulai pertandingan dengan sangat agresif, mencetak gol cepat hanya 13 detik setelah kick-off melalui Bradley Barcola. Namun, agresivitas awal ini tidak bertahan lama, dan tim asuhan Didier Deschamps mulai kehilangan momentum seiring berjalannya waktu. Penampilan Prancis yang awalnya menggembirakan berubah menjadi kurang efektif, memberikan peluang bagi Italia untuk mengambil alih permainan.
Setelah gol cepat yang menciptakan situasi menegangkan, Italia bangkit dengan semangat. Mereka berhasil menekan pertahanan Prancis dengan taktik yang terencana, memanfaatkan sisi sayap untuk mengganggu pertahanan lawan. Italia menunjukkan ketangguhan mental dan kemampuan untuk bangkit setelah awal yang sulit, membalas dengan tiga gol yang menjanjikan kemenangan mereka.
Luciano Spalletti berhasil menyesuaikan strategi timnya dengan cepat pasca kebobolan. Ia memanfaatkan kelemahan Prancis di sisi lapangan, menerapkan serangan sayap yang efektif dan menciptakan banyak peluang. Pada gol pertama, umpan tendangan voli indah dari Sandro Tonali mengarah kepada Federico Dimarco yang menyamakan kedudukan.
Setelah menyamakan kedudukan, Italia semakin percaya diri dan mampu mencetak dua gol tambahan. Davide Frattesi dan Giacomo Raspadori menjadi pemenang laga berkat finishing yang tepat dan kemampuan untuk memanfaatkan setiap kesempatan serangan. Spalletti merestrukturisasi formasi tim secara efektif untuk menyeimbangkan serangan dan pertahanan, menunjukkan strategi matang dalam mengelola permainan. Simak dan ikuti terus informasi sepak bola secara lengkap hanya di Serie A.